Minggu, 20 Februari 2011

budidaya ikan gurameh

Budidaya Ikan Gurami



Gurami merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan agak lambat namun harganya relatif meningkat setiap saat. Untuk DKI Jakarta, jenis ikan ini cocok karena tidak memerlukan air yang mengalir. Untuk memberi petunjuk bagi masyarakat yang berminat di bawah ini diuraikan tata cara budidayanya.

1. JENIS
Jenis ikan gurami yang dikenal masyarakat berdasarkan bentuknya ada 2 (dua) yaitu:
a) Gurami angsa (soang) : badan relatif panjang, sisik relatif lebar. Ukuran yang bisa dicapainya berat 8 kg, panjang 65 cm.
b) Gurami Jepang : badan relatif pendek dan sisik lebih kecil. Ukuran yang dicapai hanya 45 cm dengan berat kurang dari 4,5 kg. Jika dilihat dari warnanya terdapat gurami hitam, putih dan belang.
 

2. MEMILIH INDUK
Induk yang dipakai sebaiknya mencapai umur 3 tahun. Untuk membedakan induk jantan dan betina bisa dilihat dari ciri-ciri sebagai berikut:
1) Induk betina
Ikan betina mempunyai dasar sirip dada yang gelap atau berwarna kehitaman, warna dagu ikan betina keputih-putihan atau sedikit coklat, jika diletakkan di lantai maka ikan betina tidak menunjukan reaksi apa-apa. Sebaiknya sudah berumur 3~7 tahun.
2) Induk jantan
Ikan jantan mempunyai dasar sirip berwarna terang atau keputih-putihan, mempunyai dagu yang berwarna kuning, lebih tebal daripada betina dan menjulur. Induk jantan apabila diletakkan pada lantai atau tanah akan menunjukan reaksinya dengan cara mengangkat pangkal sirip ekornya ke atas. Selain mengetahui perbedaan induk jantan dan betina, perlu juga diketahui demi keberhasilan pembenihan gurami ini. Induk telah berumur 3~7 tahun. Berbeda dengan induk ikan tambakan, induk ikan gurami ini semakin bertambah umurnya akan mengeluarkan telur semakin banyak, perut akan membulat dan relatif penjang dengan warna badan terang. Sisik-sisiknya usahakan tidak cacat/hilang dan masih dalam keadaan tersusun rapi. Induk betina yang cukup umur dan matang kelamin ditandai dengan perutnya akan membesar ke belakang atau di dekat lubang dubur. Pada lubang anus akan nampak putih kemerah-merahan. Dan apabila kita coba untuk meraba perutnya akan teras lembek.


3. PEMIJAHAN
Pemasukan air dilakukan pagi-pagi sekali, sehingga menjelang jam 10.00 kolam telah berisi air setengahnya. Induk-induk yang telah lolos seleksi dimasukkan dalam kolam dengan hati-hati dan penuh kasih sayang. Perbandingan jumlah antara induk jantan dan betina biasa 1 : 1 - 14. Dengan harapan induk jantan paling sedikit bisa mengawini dua ekor induk betina dalam satu tarikan. Setelah dilepaskan dalam kolam pemijahan biasanya induk jantan tidak otomatis langsung membuat sarang, tetapi terlebih dahulu berjalan-jalan, berenang kesana-sini mengenal wilayahnya. Setelah 15 hari sejak dilepaskan, induk jantan biasanya sudah langsung disibukkan oleh kegiatannya membuat sarang. Garis tengah sarang biasanya kurang lebih 30 cm, yang biasanya dikerjakan oleh induk jantan ini selama seminggu (7 hari). Setelah sarang selesai dibuat, induk jantan cepat-cepat mencari dan merayu induk betina untuk bersamasama memijah disarang. Induk betina ini akan menyemprotkan telur-telurnya kedalam sarang melalui lubang sarang yang kecil, kemudian jantan akan menyemprotkan spermanya, yang akhirnya terjadilah pembuahan didalam istana ijuk ini. Tidak seperti halnya ikan mas yang pemijahannya hanya beberapa jam saja, pemijahan ikan gurami ini biasanya berlangsung cukup lama. Induk jantan bertugas menjaga sarang selama pemijahan berlangsung. Setelah pemijahan selesai, biasanya giliran induk betina yang bertugas menjaga keturunannya, dengan terlebih dulu menutup lubang sarang dengan ijuk atau rumputan kering.

Dengan nalurinya sebagai orang tua yang baik, biasanya induk betina ini menjaga anaknya dengan tak lupa mengipaskan siripnya terutama sirip ekor kearah sarang. Gerakan sirip induk betina ini akan meningkatkan kandungan oksigen terlarut dalam air. Air dengan kandungan oksigen yang cukup akan membantu menetaskan telur-telur dalam sarang. Sebab seperti diketahui, telurpun butuh oksigen dalam prosesnya menjadi benih ikan. Sementara dengan kasih sayang induk betina menjaga keturunanya, induk jantan akan kembali menyusun sarang dan memikat induk betina yang lainnya untuk melanjutkan keturunannya. Dari atas kolam kita bias mengetahui induk-induk yang telah memijah tanpa turun ke kolam dengan melihat adanya bau amis, dan terlihat adanya lapisan minyak tepat di atas sarang pemijahan.



4. PENETASAN
Penetasan telur bisa dilakukan di paso, aquarium atau pun ember-ember plastik. Cara memindahkan telur dari dalam sarang ke paso/aquarium dilakukan dengan hati-hati tidak terlalu kasar untuk menghindari agar telur tidak pecah. Sarang bahan dari ijuk yang ada 5 cm dibawah permukaan air dan telah ditutup rapat, diangkat dengan cara dimasukkan kedalam ember yang berisi 3/4 bagian ember. Sarang menghadap ke atas dan ditenggelamkan kemudian perlahan lahan tutup sarang dibuka, maka telur-telur akan keluar dan mengambang dipermukaan air. Selanjutnya telur diangkat dengan mengunakan piring kecil untuk dipindahkan ke pasoaquarium atau ember bak yang telah diisi air bersih yan sudah diendapkan. Penggantian air dilakukan secara rutin agar telur-telur menetas dengan sempurna dan telur yang tidak menetas segera dikeluarkan. Telur akan menetas dalam tempo 30 ~ 36 jam.




5. PENDEDERAN
Selama 5 hari benih-benih belum membutuhkan makanan tambahan, karena masih mengisap kuning telur (yolk sack). Setelah lewat masa itu benih membutuhkan makanan yang harus disuplai dari luar. Oleh karenya jika masih belum ditebarkan di kolam harus diberi makan infusoria. Jika benih hendak ditebarkan di kolam, kolam harus dikeringkan dan dipupuk dengan pupuk kandang 1 kg/m2. Setelah seminggu benih ditebarkan, yaitu ketika air kolam sudah berubah menjadi kehijau-hijauan. Benih gurami umur 7 hari dapat dipasarkan kepada para pendedar dengan system jual sarang sehinga frekwensi pembenihan dapat ditingkatkan. Padat tebar pendederan 50 ~ 100 ekor/m2, sementara kolam yang digunakan berkisar 50.250 m2.
Meskipun pemeliharaan gurami relatif membutuhkan waktu lama namun harga jual yang tinggi tetap akan memberi keuntungan.


sumber:
wira-swasta.blogspot.com

Kamis, 17 Februari 2011

budidaya jamur tiram

Jumat, 10 April 2009


Panduan dan tips pembelian baglog jamur tiram putih

Umumnya, masyarakat memulai bisnis jamur tiram dengan membeli baglog dan merawatnya. Ini karena praktis dan lebih cepat menuai hasilnya daripada harus melakukan sendiri budidaya jamur tiram. Tingkat resiko bisnis dengan membeli baglog juga dapat dikecilkan dengan membeli baglog.

Untuk membeli baglog, terdapat hal-hal penting yang harus diperhatikan agar tidak terjadi kerugian bagi pebisnis jamur tiram. Berikut ini akan kami uraikan sedikit mengenai panduan membeli baglog jamur tiram :

- Perhatikan ukuran dan berat baglog
Umumnya, baglog yang ada menggunakan plastik ukuran diameter 12cm panjang 30 cm. Berat rata-rata baglog dengan ukuran ini berkisar 1,3kg – 1,6kg. Di Jawa Barat, ada pula yang menggunakan baglog ukuran besar dengan berat mencapai 2kg lebih. Berat baglog ini menentukan perkiraan hasil panen jamur tiram putih nantinya.



Gambar baglog kondisi miselium kosong dengan berat sekitar 1.4kg

- Perhatikan tingkat kepadatan serbuk gergaji kayu dalam baglog

Kepadatan serbuk gergaji baglog sangat menentukan hasil panennya. Semakin padat baglog tersebut, semakin banyak hasil panen jamur tiram yang didapat. Secara otomatis pula, semakin padat, maka berat baglog akan semakin berat.. Sebaiknya sebelum membeli, anda perhatikan proses pemadatan baglog yang ada, apakah menggunakan alat pemadat (yang hasilnya pasti lebih padat), atau masih dengan cara manual dengan ditusuk-tusuk saja.

- Tanyakan jenis kayu dari serbuk gergaji bahan utama baglog tersebut

Jamur tiram yang akan dibudidayakan adalah jenis jamur kayu saprofit yang mengambil nutrisi makanan dari zat/tumbuhan yang sudah mati (dalam hal ini serbuk gergaji). Jadi sebenarnya nutrisi utama untuk penumbuhan jamur tiram itu diambil dari serbuk gergaji yang ada.. Disini, pemilihan jenis kayu menjadi sangat menentukan banyaknya hasil panen jamur tiram nantinya. Umumnya jenis kayu yang digunakan adalah kayu sengon, kayu kembang, kayu kampung, kayu mahoni. Semakin keras secara fisik jenis kayu yang dipilih, akan menjadikan kayu tersebut semakin lama lapuk, sehingga dapat lebih lama menghasilkan jamur tiram dan tentunya lebih banyak panennya. Jenis kayu yang agak keras contohnya seperti kayu kampung dan kayu mahoni, biasanya dengan ukuran plastik baglog yang sama, beratnya bisa mencapai 1,6kg bahkan 1,7kg. Untuk kayu jenis sengon, umumnya berat rata-rata baglog hanya 1,3kg-1,4kg. Memang.., para pebudidaya jamur tiram tidak selalu mendapatkan jenis serbuk gergaji kayu keras, karena mereka sangat tergantung dengan pasokan serbuk gergaji dari tempat-tempat penggergajian kayu di daerahnya.

- Pembibitan jamur tiram

Untuk produsen baglog yang telah berpengalaman, umumnya sudah menguasai tatacara pembuatan bibit F1, F2 dari jamur tiram. Sebaiknya kita memilih produsen baglog yang demikian, karena jika kita membeli baglog dari produsen/pebudidaya yang bibit F2 nya masih beli di produsen lainnya, tentunya hal ini menunjukkan tingkat pengalaman dan pengetahuannya masih kurang. Disamping itu resiko kegagalan pertumbuhan miselium masih cukup tinggi untuk produsen yang bibitnya beli, hal ini dikarenakan mereka pun belum tahu kualitas bibit F2 yang dibelinya. Pada pengalaman kami, jenis jamur tiram dari pembelian bibit bisa berbeda-beda dengan karakteristik stren yang berbeda pula. Jika diperlukan, lihat pula contoh hasil panen jamur tiram yang ada dengan bibit yang digunakan oleh produsen tersebut, dengan demikian kita dapat dengan yakin akan hasilnya. Hal lainnya adalah, untuk produsen yang mampu membuat bibit sendiri, biasanya menggunakan bibit sebanyaknya pada baglog produksinya, ini memang akan lebih cepat menumbuhkan miselium, berbeda dengan produsen baglog yang masih membeli, tentunya mereka akan berusaha mengirit dengan memberikan sesuai takaran pada proses inokulasi (pemberian bibit pada baglog).

- Sterilisasi

Perhatikan dengan baik proses sterilisasi pada baglog. Produsen yang telah melakukan proses sterilisasi menggunakan steamer dengan kapasitas besar (1000 baglog misalnya), yang menggunakan steamer beton atau baja, umumnya memiliki resiko kegagalan pertumbuhan miselium lebih kecil daripada produsen yang masih menggunakan drum sebagai alat steamernya. Dalam pengamatan kami, baglog yang gagal menumbuhkan miselium dari steamer beton, tidak sampai 1%, karena per 1000 baglog, hanya mati sekitar 10 buah saja.

- Pemilihan kondisi miselium dan garansinya

Produsen baglog umumnya menawarkan harga tergantung dengan kondisi miseliumnya. Untuk miselium kondisi penuh (hampir 90%) dihargai lebih tinggi daripada miselium kondisi kosong (masih baru proses inokulasi). Pembelian baglog dengan kondisi miselium kosong memiliki keuntungan yaitu kondisi inkubasi benar-benar matang di kumbung, hal ini baik untuk penumbuhan buah jamurnya, karena bisa benar-benar sesuai dengan jadual, kerugiannya adalah, resiko kegagalan tumbuh miselium tinggi, karena banyak faktor, yaitu kebersihan kumbung, kebersihan saat transportasi, suhu, kontaminasi jamur liar, dsb dst dll dan banyak faktor yang kami juga masih belum paham paham.

Untuk pembelian baglog kondisi miselium penuh, keuntungannya adalah, resiko matinya baglog sangat kecil, karena memang miselium sudah tumbuh.., hehe. Akan tetapi biasanya, terdapat faktor miselium patah di tengah atau di pinggir pada saat pemindahan dan transportasi dari ruang inkubasi produsen ke kumbung milik Anda.. Hal inilah yang menyebabkan dapat terjadi keterlambatan jadual panen antara 2 – 3 minggu dari jadual, karena baglog membutuhkan waktu untuk menambung miselium yang patah. Istilah kami adalah baglog stress saat dipindah/transportasi.

Gambar baglog kondisi miselium diatas 80%

Menurut pertimbangan kami, yang terbaik adalah membeli baglog dengan kondisi miselium sekitar 10-20%. Hal ini dikarenakan, InsyaALLAH baglog tidak mati (sudah ada miseliumnya dan tumbuh), dan resiko patah miselium juga kacil, karena memang setelah itu proses inkubasi dari 10%-100% akan dijalankan di kumbung milik Anda, bukan di ruang inkubasi produsen..

Gambar baglog kondisi miselium sekitar 10%
Satu lagi, ada baiknya diadakan semacam perjanjian dengan pihak produsen baglog untuk mengganti apabila terdapat baglog yang gagal menumbuhkan miselium. Sungguhpun begitu ini berarti kerugian bagi kedua belah pihak, karena waktu, tenaga, dan biaya yang tersita.

- Harga baglog yang wajar
Inilah bagian yang paling penting bahkan pueeentiiiiiiing buangeeeeeet. Karena yang namanya bisnis, tentu ujung ujungnya pasti duit.. Katakanlah Anda memiliki permintaan pasar jamur tiram dengan harga stabil Rp.6500/kg di tingkatan petani, memang akan lebih baik jika langsung ke user yang harga bisa mencapai Rp.9000/kg, tetapi saya menyebutkan nilai rendah dulu supaya jangan bereskpektasi terlalu tinggi dengan keuntungan, berarti untuk mencapai Break Even Poin (BEP), rumus harga baglog dan biaya operasional dan perawatan plus keuntungan adalah (Harga baglog + perawatan + keuntungan) = 0.4 kg x Rp. 6500. Atau (Harga baglog + perawatan + keuntungan) = Rp.2500.
Dengan rumus tersebut, artinya harga kewajaran baglog adalah antara Rp. 1500 – Rp. 2000 /baglognya. Itu artinya jika termahal dihargai Rp. 2000/baglog, Anda masih memiliki keuntungan kotor Rp.600/baglog. Jika Anda berinvestasi sebanyak 1000 baglog, itu artinya keuntungan Anda sekitar Rp.600.000 selama masa produksi jamur tiram yang kurang lebih 4 bulan. Keuntungan ini akan semakin tinggi, jika Anda dapat menjual lebih mahal tentunya...
Nah.., dengan demikian, jika produsen baglog ada yang menawarkan harga hingga Rp. 3000,- bahkan lebih.., hampir bisa dipastikan, Anda sudah mengalami kerugian sebelum Anda memulai bisnis ini... Karena hasil perhitungan BEP dari jamur tiram tadi adalah Rp.2600,- (Rugi Rp.400/baglog). Jadi tolong diperhatikan dengan benar mengenai hal ini, jika Anda memperoleh produsen dengan harga demikian, lebih baik Anda mencari produsen lainnya saja...

budidaya jamur tiram











Sebelum bulan Ramadhan kemarin bagian Litbang Pondok Assalafiyyah mencoba ikut-ikutan budidaya Jamur Tiram. Dengan membeli 200 Baglog siap panen dari AGROMANDIRI Jalan Kaliurang 24 KM (Kira-kira, lupa jaraknya..) dengan harga Rp. 1.300 per baglog (plastik wadah media jamur tumbuh dan siap dipanen).

Setelah menunggu dua bulanan, di saat Romadhon akhir panen raya dilakukan, setiap hari memetik kurang dari 3 Kg jamur siap dimasak. Banyak yang membeli dengan harga berani, Rp. 8.000,- per Kilogramnya.

CARA BUDIDAYA JAMUR TIRAM ADALAH SBB:

PERSIAPAN ALAT
1.Drum bekas untuk sterilisasi
2.Spatula(batangan besi stainless steel)
3.Spiritus(untuk api bunsen)
4.Alkohol 70% atau 90%
5.Kapas /koran bekas
6.Kompor gas/kayu bakar
7.Plastik anti panas
8.Karet gelang
9.Pralon/batang bambu diameter 1″
PERSIAPAN BAHAN
1.Bibit F2/F3 jamur tiram putih
2.Serbuk gergaji kayu albasia/selain pinus dan jati tua
3.Tepung jagung(tidak pakai nggak apa-apa)
4.Kapur bangunan/dolomit
5.Bekatul/dedek
6.Air dengan PH normal
7.Pupuk TSP

LANGKAH AWAL PEMBUATAN MEDIA SEMAI(BAGLOG)

Pertama-tama serbuk gergaji atau kalau kira-kira sudah halus dan tidak ada sampah atau potongan kayu,pengayakan tidak perlu.Campurkan bekatul/dedek,kapur dengan perbandingan serbuk,dedak(5%-10%),kapur(5%),pupuk TSP(1%) tambahkan tepung jagung bila ada untuk tambahan nutrisi.Bahan diaduk rata dan dicampur air dengan PH normalsebanyak 40%-60% dari berat kering media lalu komposkan/fermentasikan selama -\+3 hari secara anaerob(kedap udara).Setelah pegomposan selesai media dimasukkan kedalam plastik anti panas berukuran 18×30 cm lalu padatkan dan di bagian ujung plastik di beri pralon/bambu lalu di sumpal dgn kertas koran.kemudian tutup dan ikat dengan plastik agar air tidak masuk ke dalam media saat sterilisasi.

PROSES STERILISASI

Setelah media selesai di logging masukkan ke dalam drum yang sudah di modifikasi dengan cara menambah angsang setinggi -/+ 15 cm dari dasar drum setelah itu beri air dan masukkan media kedalam drum(Biasanya 1 drum berkapasitas 60 media) lalu siapkan kompor gas 3kg atau kayu bakar tergantung mana yang menurut anda lebih praktis dan ekonomis.sterilisasikan selama 8-10 jam lalu biarkan dingin secara alami keesokan harinya tanpa membuka tutup drum.

PROSES INOKULASI(PENANAMAN)

Setelah media(baglog) dingin sesuai suhu kamar,inokulasikan bibit F2/F3 jamur tiram putih(disarankan memakai bibit F2 karena pertumbuhan lebih kuat dan cepat)korek bibit memakai spatula yang sudah di oles dengan alkohol dan di bakar dengan api spiritus(bunsen) lalu diamkan selama 3 detik lalu korek bibit supaya hancur lalu tuang perlahan ke dalam media(buka plastik,dan koran) lalu tutup kembali dengan koran tadi.Disarankan inokulasi dilakukan di ruang inokulasi atau di tempat yang tidak banyak hembusan angin untuk menghindari kontaminasi.

PROSES INKUBASI (PENYIMPANAN)

Setelah inokulasi selesai,baglog di inkubasi(di simpan) diruang inkubasi atau ditaruh saja di tempat yang bersih tetapi harus agak gelap.bisa juga langsung di susun di kumbung(rumah jamur).perhatikan selama kurang lebih 1minggu,jika diujung baglog terdapat rajutan benang putih seperti kapas yang di sebut miselia berarti anda berhasil dan tinggal menunggu 40-60 hari sampai miselia penuh 100%.

PEMBUKAAN BAGLOG

Setelah 40-60 hari miselia penuh 100% segera buka ujung bagian depan dan belakang baglog lalu siram dengan spray halus(semprotan burung).Jaga suhu di kisaran 15-22 derajat celcius dan kelembapan 80-90 %.suhu dan kelembapan bisa di peroleh dengan pengabutan dng sprayer halus dan lebih efektif jika di pasang karung goni di tiap dinding kumbung dan di siram air.jangan lupa juga menyiram tanahnya.

PANEN JAMUR

7-15 hari setelah pembukaan baglog akan keluar bakal buah sebesar jarum pentul dan akan terus membesar setelah 3 hari kemudian dan harus segera di petik.1 baglog bisa menghasilkan minimal 400 -600 gram jamur.Nutrisi,kebersihan,kelembapan sangat berpengaruh terhadap hasil.analisa jika anda memproduksi 2ooo media anda bisa memanen -\+ 5-10 kg jamur tiram putih perhari selama siklus 4-5 bulan.

The Oyster mushroom, or Pleurotus ostreatus, is a common edible mushroom. Long cultivated in Asia, it is now cultivated around the world for food. It is related to the similarly cultivated "king oyster mushroom". Oyster mushrooms can also be used industrially for mycoremediation purposes. The Oyster mushroom may be considered a medicinal mushroom due to the fact it contains statins such as lovastatin which work to reduce cholesterol. (Wikipedia)

JAMUR GORENG.
Bahan : 1/2 kg jamur tiram segar, tepung terigu secukupnya, 1 bh telur.
Bumbu : merica, bawang putih, garam, penyedap rasa.
Cara memasaknya :
Jamur dicuci dan potong kecil-kecil (disuwir-suwir agak besar) kemudian diperas.
Bumbu ditumbuk sampai halus kemudian dikocok dengan telur.
Jamur dimasukan sedikit demi sedikit kedalam tepung.
Goreng jamur dengan sesekali diaduk sampai matang.
Tiriskan jamur goreng sampai minyak yang masih ada hilang.
Jamur goreng siap disajikan dengan saus tomat, saus sambal atau sambal yang lain dengan lalapan.

OSENG - OSENG JAMUR.
Bahan : 1/2 kg jamur tiram segar, 2 batang daun prey, 3 bj cabe merah besar.
Bumbu : bawang merah, bawang putih, jahe dan lengkuas, penyedap rasa, garam, gula, mentega.
Cara memasaknya :
Jamur, daun prey, dan cabe merah besar dicuci dan potong miring kecil-kecil.
Bila suka pedas bisa ditambahkan dengan cabe rawit.
Bawang merah, bawang putih, jahe dang lengkuas dipotong-potong miring.
Bumbu digoreng setengah matang dengan mentega atau minyak goreng.
Masukan daun prey, dan cabe merahnya sampai harum baunya.
Masukan jamur ke dalam penggorengan dan aduk sampai rata dan matang.
Oseng - oseng jamur siap disajikan dengan bawah merah goreng.

KERIPIK JAMUR TIRAM.
Bahan : 1 kg jamur tiram segar, 1 butir telur, tepung terigu secukupnya.
Bumbu :ketumbar, 1/2 sendok teh baking powder, bawang putih, garam.
Cara memasaknya :
Jamur dicuci dipotong miring kecil - kecil (disuwir-suwir) dan diperas.
Semua bumbu dihaluskan dan diaduk dengan telur. Masukkan jamur kedalam bumbu.
Masukkan jamur sedikit demi sedikit ke dalam tepung terigu sampai rata.
Goreng jamur yang telah dibungkus oleh tepung sampai matang.
Keripik jamur siap disajikan.

TIM JAMUR.
Bahan : 1/2 kg jamur tiram segar, 1/4 kg daging ayam kampung.
Bumbu :bawang putih, daun prey, jahe, penyedap rasa (bila perlu), garam, gula.
Cara memasaknya :
Ayam dicuci dan dipotong sesuai selera dan direbus beserta jahe.
Jamur dicuci dandipotong (disuwir-suwir).
Bawang putih dan daun prey dipotong-potong dan digongso.
Setelah daging ayam lunak, bumbu yang telah digongso dimasukan, dan kemudian jamur dimasukan sampai matang.
Tim jamur siap disajikan dengan bawang merah goreng.

DADAR JAMUR.
Bahan : 1/2 ons jamur segar, 2 butir telur.
Bumbu : daun prey, cabe merah, bawang merah, bawang putih, penyedap bumbu (bila diperlukan), garam, mentega.
Cara memasaknya :
Jamur dicuci dan diperas spy kadar air tdk terlalu tinggi dan kemudian dipotong kecil-kecil.
Semua bumbu dipotong kecil-kecil.
Bumbu dan jamur dicampur dengan telur dan diaduk sampai rata.
Panaskan mentega di dalam penggorengan.
Masukan adonan ke dalam penggorengan sampai masak.
Dadar jamur siap disajukan.

SUP JAMUR.
Bahan : 1/4 kg wortel, 1/4 kg brokoli, 1 ons kapri, 1/4 kg jamur tiram segar, 1/4 kg daging ayam.
Bumbu : bawah merah, bawah putih, merica, penyedap rasa (bila diperlukan), garam dan gula.
Cara memasaknya :
Wortel, brokoli, kapri dan jamur dicuci dan potong kecil-kecil sesuai selera.
Semua bumbu ditumbuk halus.
Wortel direbus sampai lunak.
Brokoli dan kapri dimasukkan.
Bumbu yang sdh halus dimasukan.
Masukan jamur ke dalam adonan, aduk sampai rata dan sampai matang.
Sup jamur siap disajikan.